SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
2.1
Pengertian Sistem Ekskresi pada Manusia
Eksresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat cair dan zat gas.
Zat-zat sisa zat sisa itu berupa urine (ginjal), keringat (kulit), empedu (hati),
dan CO 2(paru-paru). Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena
jika tidak dikeluarkan akan mengganggu bahkan meracuni tubuh. Selain ekskresi,
ada juga defekasi dan sekresi. Defekasi
adalah pengeluaran zat sisa hasil proses pencernaan berupa feses(tinja)
melalui anus. Sedangkan sekresi adalah
pengeluaran oleh sel dan kelenjar yang berupa getah dan masih digunakan oleh
tubuh untuk proses lainnya seperti enzim dan hormon.
2.2 Alat Ekskresi pada
Manusia
Sistem
ekskresi pada manusia melibatkan alat ekskresi yang terdiri atas ginjal, kulit,
hati dan paru-paru. Setiap alat ekskresi tersebut berfungsi mengeluarkan zat
sisa metabolism yang berbeda, kecuali air yang dapat diekskresikan melalui
semua alat ekskresi.
2.3
Ginjal
1.
Pengertian
Ginjal
Ginjal adalah organ
utama dalam sistem ekskresi. Ginjal mengeluarkan urea, kelebihan air, dan material sampah lainnya dalam bentuk
urine. Urine dialirkan
melalui ureter menuju kantung urine. Keinginan untuk mengeluarkan urine muncul
ketika kantung urine terisi penuh. Urine dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
Manusia memiliki sepasang ginjal yang
terletak di rongga perut sebelah kanan dan kiri ruas tulang belakang. Letak ginjal sebelah kiri lebih tinggi
dari ginjal sebelah kanan. Itu karena di atas ginjal sebelah kanan terdapat
hati yang berukuran besar. Bentuk
ginjal seperti biji kacang berwarna merah keunguan dengan panjang
sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal dibungkus oleh semacam selaput
tipis yang disebut ‘kapsul’.
Ginjal manusia berbentuk seperti kacang dengan panjang kira-kira 13 cm, lebar 8 cm, dan tebal 2,5 cm. Ginjal
berukuran lebih kurang seukuran dengan kepalan tangan Anda. Ukuran organ tersebut memang kecil,
tetapi mempunyai fungsi dan
efektivitas kerja yang sangat mengagumkan. Manusia mempunyai dua buah ginjal yang terletak
di sebelah kanan dan kiri tubuhnya. Dari bagian
luar ke dalam, ginjal terdiri atas tiga lapisan, yaitu korteks
renalis (korteks), medula renalis (medula) dan pelvis
renalis. Unit fungsional terkecil dari ginjal disebut nefron.
Nefron terletak di korteks renalis dan
medula renalis. Nefron terdiri atas
tiga bagian utama, yaitu glomerulus (tempat darah
disaring), kapsula Bowman, dua buah tubulus panjang. Tubulus tersebut dibagi
menjadi tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, tubulus kontortus distal, dan yang
terakhir adalah tubulus pengumpul.
2.
Fungsi ginjal:
·
Menyaring zat-zat sisa
metabolisme dari dalam darah yang dikeluarkan dalam bentuk urin.
·
Mempertahankan dan
mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
·
Menjaga tekanan osmosis
dengan cara mengatur konsentrasi garam dalam tubuh.
·
Mempertahankan
keseimbangan kadar asam dan basa dengan cara mengeluarkan kelebihan asam atau
basa melalui urin.
·
Mengeluarkan sisa-sisa
metabolisme seperti urea, kreatinin, dan amonia melalui urine.
3.
Bagian-bagian ginjal:
a. Korteks(kulit ginjal), terdapat jutaan nefron yang terdiri dari badan malphigi. Badan malphigi
tersusun atas glomerulus yang diselubungi kapsula Bowman dan tubulus(saluran)
yang terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan
tubulus kolektivus.
b. Medula(sumsum ginjal), terdiri atas beberapa badan berbentuk kerucut(piramida). Di sini terdapat
lengkung henle yang menghubungkan tubulus kontortus proksimal dan tubulus
kontortus distal.
c. Rongga ginjal(pelvis), merupakan tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat penampungan urin
sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan
dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
4. Proses Pembentukan Urine
Proses pembentukan urine dalam bentuk skema: Darah dari aorta menuju glomerulus(filtrasi
atau penyaringan) protein tetap berada di pembuluh darah dan terbentuk urin
primer yang mengandung air, garam, asam amino, glukosa dan urea >>>
tubulus kontortus proksimal(reabsorpsi atau penyerapan kembali) menyerap
glukosa, garam, air, dan asam amino. Terbentuk urin sekunder yang mengandung
urea >>> tubulus kontortus distal(augmentasi atau
pengeluaran zat) melepaskan zat-zat yang tidak berguna atau berlebihan ke dalam
urin dan terbentuk urin sebenarnya >>> tubulus kolektivus >>>
rongga ginjal >>> ureter >>> kandung kemih >>>
uretra >>> urine keluar tubuh.
Jadi, pembentukan urine dibagi menjadi 3
tahap, yaitu filtrasi(penyaringan), reabsorpsi(penyerapan kembali), dan
augmentasi(pengeluaran zat).
Zat-zat yang terkandung dalam urin:
·
Air. Kurang lebih 95%.
·
Urea, asam urat, dan
amonia dan merupakan sisa pembongkaran protein.
·
Empedu yang memberikan
warna kuning pada urine.
·
Garam.
·
Zat yang bersifat racun
atau berlebihan lainnya.
Faktor yang memengaruhi jumlah urine yang keluar:
1)
Jumlah air yang diminum.
2)
Banyaknya garam yang
harus dikeluarkan dari darah agar osmosisnya seimbang.
3)
Pengaruh hormon
antidiuretik(ADH) atau hormon vasopresin. Yaitu hormon yang mengatur kadar air
dalam darah.
4)
Iklim/musim/cuaca.
Ketika musim hujan(dingin) produksi urin berlebihan, ketika musim
kemarau(panas) produksi urin berkurang.
5)
Stimulus atau saraf.
5.
Gangguan dan kelainan pada ginjal:
1. Uremia
|
tertimbunnya urea dalam darah sehingga
mengakibatkan keracunan.
|
2. Albuminuria
|
urine mengandung albumin(protein) yang
disebabkan oleh kerusakan pada glomerulus.
|
3. Diabetes insipidus
|
penyakit kekurangan hormon vasopresin
atau hormon antidiuretik(ADH) yang mengakibatkan hilangnya kemampuan
mereabsorpsi cairan. Akibatnya, penderita bisa mengeluarkan urine berlimpah
mencapai 20 liter.
|
4. Diabetes melitus
|
terdapat glukosa dalam urine. Terjadi
karena menurunnya hormon insulin yang dihasilkan pankreas.
|
5. Nefritis
|
gangguan pada ginjal karena infeksi
bakteri streptococcus sehingga protein masuk ke dalam urine.
|
6. Batu ginjal
|
adanya endapan garam kalsium di dalam
kantong kemih
|
7. Gagal ginjal
|
ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya
dengan baik sehingga harus dibantu dengan cuci darah atau cangkok ginjal.
|
8. Hematuria
|
urin mengandung darah karena adanya
kerusakan pada glomerulus.
|
2.4
Kulit
1.
Pengertian
Kulit
Kulit merupakan salah satu alat ekskresi.
Karena kulit mengeluarkan keringat. Keringat keluar melalui pori-pori kulit.
Keringat mengandung air dan garam-garam mineral.
2.
Fungsi kulit:
·
Alat
pengeluaran(ekskresi) dalam bentuk keringat.
·
Pelindung tubuh dari
gangguan fisik(sinar, tekanan, dan suhu), gangguan biologis(jamur), dan
gangguan kimiawi.
·
Mengatur suhu badan.
·
Tempat pemberntukan
vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
·
Tempat menyimpan
kelebihan lemak.
·
Sebagai indra peraba.
3.
Bagian-bagian kulit:
a. Epidermis(Lapisan Kulit Ari)
Merupakan bagian terluar
yang sangat tipis. Bagian ini terdiri dari dua lapisan, yaitu:
1)
Lapisan tanduk/stratum
korneum
·
Lapisan paling luar dan
tersusun dari sel yang telah mati.
·
Mudah terkelupas.
·
Tidak memiliki pembuluh
darah dan syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak mengeluarkan darah bila
lapisan ini mengelupas.
2) Lapisan malpighi
·
Tersusun dari sel-sel
hidup.
·
Terdapat pigmen yang
memberikan warna kulit dan melindungi dari sinar matahari.
·
Terdapat ujung syaraf.
b. Dermis(lapisan kulit jangat)
Lapisan dermis lebih tebal dibandingkan lapisan
epidermis. Di lapisan ini terdapat bagian-bagian berikut:
·
Pembuluh darah untuk
mengangkut zat-zat makanan ke rambut.
·
Kelenjar keringat
menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit.
·
Ujung syaraf. Yang
terdiri dari korpuskulus pacini(reseptor tekanan), korpuskulus
meissner’s(reseptor raba/sentuhan), korpuskulus ruffini(reseptor panas),
reseptor rasa nyeri, dan korpuskulus krause(reseptor dingin).
·
Kelenjar minyak.
Menghasilkan minyak yang berfungsi untuk meminyaki rambut dan kulit agar tidak
kering.
·
Kantong rambut merupakan
tempat tertanamnya akar rambut.
c. Jaringan bawah kulit(subkutaneus)
Pada jaringan ini terdapat lemak yang berfungsi
menahan panas tubuh dan melindungi tubuh bagian dalam dari benturan.
4.
Faktor-faktor pemicu keringat
a. Peningkatan aktifitas tubuh
b.
Peningkatan suhu
lingkungan
c.
Guncangan emosi
d.
Syaraf
5.
Gangguan pada Kulit
a. Jerawat merupakan gangguan pada kelenjar minyak yang umumnya dialami oleh
anak remaja.
b.
Scabies atau kudis
merupakan penyakit kulit karena tungau(Sarcoptes scabies).
c.
Pruvitus kutanea merupakan penyakit kulit dengan gejala timbul rasa gatal yang dipicu oleh
iritasi saraf sensorik perifer.
d.
Eksim atau alergi
merupakan penyakit kulit karena infeksi atau iritasi bahan luar yang termakan
atau menyentuh kulit.
e.
Gangren adalah kelainan
pada kulit yang disebabkan oleh matinya sel-sel jaringan tubuh. Ini disebabkan
oleh suplai darah yang buruk di bagian tertentu salah satunya akibat penekanan
pada pembuluh darah tertentu(seperti balutan yang terlalu ketat).
2.5
Paru-Paru
1.
Pengertian
Paru-Paru
Paru-paru manusia berjumlah dua atau sepasang.
Pada dasarnya fungsi utama paru-paru adalah sebagai alat pernapasan, namun
peranan tersebut juga erat hubungannya dengan sistem ekskresi. Hal ini
dikarenakan CO2 dan air yang merupakan hasil proses metabolisme di jaringan
yang diangkut melalui darah akhirnya akan dibawa ke paru-paru untuk dibuang
dengan cara difusi di alveolus. Proses ini dapat berjalan dengan baik karena
dibuang dengan difusi di alveolus. Proses ini dapat berjalan dengan baik karena pada alveolus
banyak bermuara kapiler yang memiliki selapis sel.
Sebagian besar (75%) CO2 yang diangkut dalam
plasma darah berbentuk senyawa HCO3 (asam bikarbonat) dan sisanya (25%) akan
diikat oleh Hb membentuk senyawa HbCO2
(karboksi hemoglobin). Akan tetapi akhirnya CO2 dan air dieluarkan melalui udara yang diembuskan
2.
Fungsi Paru-Paru
Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran
oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan tubuh. Selain itu masih banyak
lagi fungsi paru-paru diantaranya penjaga keseimbangan asam basa tubuh. bila
terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak
karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh.
3.
Gangguan pada Paru-Paru
·
Asma atau sesak nafas.
Disebabkan alergi terhadap benda-benda asing yang masuk hidung.
·
Kanker paru-paru.
Disebabkan oleh kebiasaan merokok atau terlalu banyak menghirup debu asbes,
kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi yang memengaruhi pertukaran das
di paru-paru.
·
Emfisema adalah penyakit
pembengkakan alveolus yang menyebabkan saluran pernafasan menyempit.
2.6
Hati
1.
Pengertian
Hati
Hati merupakan salah satu alat ekskresi
karena hati mengeluarkan urea dan amonia ke luar tubuh. Hati terletak di rongga
perut bagian kanan di bawah diafragma. Hati berwarna merah tua kecoklatan
dengan berat sekitar 2 kg.
2.
Fungsi hati:
·
Menyimpan glikogen(gula
otot) yang merupakan hasil pengubahan dari glukosa karena hormon insulin.
·
Menetralkan racun.
·
Membentuk
protrombin(untuk pembekuan darah).
·
Tempat pengubahan
provitamin A menjadi vitamin A.
·
Tempat pembentukan urea
dan amonia yang berasal dari pemecahan protein yang rusak yang selanjutnya
dikeluarkan dari tubuh melalui urin.
·
Tempat pembentukan sel
darah merah pada janin.
·
Sebagai organ ekskresi
yang bertugas merombak eritrosit(sel darah merah).
3.
Gangguan pada hati:
a. Penyakit wilson merupakan penyakit keturunan dengan kadar zat tembaga dalam
tubuh yang berlebihan sehingga mengakibatkan gangguan fungsi hati.
b. Hepatitis merupakan radang atau pembengkakan hati.
c. Sirosis merupakan penyakit hati yang kronis dan mengakibatkan guratan pada
hati sehingga hati menjadi tidak berfungsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar