Senin, 08 Juli 2013

Pengetahuan Sosial

PERANG DUNIA II DI ASIA-PASIFIK SERTA PENDUDUKAN MILITER JEPANG DI INDONESIA
Perang Dunia II di Medan Asia-Pasifik diawali oleh Jepang dengan membom secara tiba-tiba terhadap pangkalan terbesar Angkatan Laut Amerika Serikat Pearl Harbor di Pasifik tanggal 7 Desember 1941. Lima jam setelah penyerangan itu, Gubernur Jendral Hindia Belanda Tjarda Van Starkenborg Stachouwer menyetakan perang terhadap Jepang.
Jepang dalam waktu singkat melakukan penyerbuan ke selatan yakni pada tanggal 8 Desember 1941 menyerbu Lapangan Terbang Clark Field dan Lapangan Iba di Pulau Luzon Filipina. Kemudian melanjutkan menduduki P. Hainan, Hongkong dan Bangkok.
Pada tanggal 10 Desember 1941 Jepang menduduki Pulau Luzon dan Bataan di Filipina dengan mendapat perlawanan sengit dari pasukan Amerika yang dibantu sukarelawan Filipina. Pada tanggal 16 Desember 1941 Jepang berhasil menduduki Birma (Myanmar) dan akhirnya tanggal 20 Desember 1941 Jepang menduduki Davao di Filipina.
Untuk menghadapi serangan Jepang, tentara sekutu membentuk komando ABDACOM (American, British, Dutch Australian Command) yaitu gabungan dari pasukan Amerika, Inggris, Belanda, dan Australia yang bermarkas di Lembang (dekat Bandung) beroperasi pada tanggal 15 Januari 1942 di bawah Panglima Besar Sir Archibald Wavell (Inggris). Juga dibentuk front ABCD (American, British, Cina, Dutch) yaitu gabungan pasukan Amerika, Inggris, Cina dan Belanda.
Pada bulan Januari 1942 Jepang menduduki Malaysia, Sumatera, Jawa, dan Sulawesi. Pada tanggal 24 Januari 1942 Jepang menduduki Tarakan, Balik Papan, dan Kendari. Tanggal 3 Februari 1942 Samarinda diduduki pasukan Jepang, yang saat itu masih diduduki pasukan Hindia Belanda (KNIL). Selanjutnya pada 10 Februari 1942 Banjarmasin, 4 Februari 1942 Ambon dan 14 Februari 1942 dilanjutkan dengan Palembang berhasil diduduki pasukan Jepang.
Serangan pasukan Jepang di Jawa diawali pada 1 Maret 1942, Jepang mendarat di Teluk Banten, Jawa Barat dan di Kragan, Jawa Tengah. Pada tanggal 5 Maret kota Batavia berhasil di kuasai Jepang dilanjutkan dengan Bogor, Jepang menyerang pulau Jawa karena dipandang sebagai basis kekuatan politik dan militer Belanda.
Serangan Jepang dalam waktu singkat dapat menjatuhkan negara-negara imprealis di Cina Daratan dan Asia Tenggara termasuk Belanda di Indonesia. Pasukan Belanda terkepung di Cilacap dan Bandung kemudian menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati, Subang pada tanggal 8 Maret 1942. Penyerahan ini ditandatangani oleh Panglima Tentara Hindia Belanda Letnan Jenderal Ter Poorten dan di pihak Jepang diwakili oleh Jenderal Hitosyi Imamura.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar