Senin, 08 Juli 2013

Pengetahuan Sosial

KONFERENSI ASIA-AFRIKA (KAA) DAN PERAN INDONESIA
2.1   Sejarah Terwujudnya Konferensi Asia-Afrika
Terwujudnya Konferensi Asia-Afrika didahului oleh Konferensi Colombo.

2.1.1        Konferensi Colombo (Konferensi Pancanegara I)
Pada tanggal 28 April- 2 Mei 1954 diadakan Konferensi Colombo, Ibu Kota Srilangka. Adapun wakil dari 5 negara yang hadir tersebut sekaligus akan menjadi sponsor KAA sebagai berikut:
a.       Indonesia, diwakili oleh Perdana Menteri Ali Sastroamidjoyo
b.      India, diwakili oleh Perdana Menteri Shri Pandit Jawarhalal Nehru
c.       Pakistan, diwakili oleh Perdana Menteri Mohammad Ali Jinnah
d.      Birma (Myanmar) diwakili oleh Perdana Menteri Unu
e.       Srilangka, diwakili oleh Perdana Menteri Sir John Kotelawala
Dalam konferensi Colombo ini diputuskan antara lain:
a.       Indocina harus dimerdekakan dari penjajahan Prancis
b.      Menuntut kemerdekaan Tunisia dan Maroko
c.       Menyetujui dan mengusahakan adanya Konferensi Asia-Afrika dan memilih Indonesia sebagi penyelenggara

2.1.2        Konferensi Bogor (Konferensi Pancanegara II)
Pada tanggal 28-31 Desember 1954 diadakan konferensi di Bogor. Konferensi ini merupakan kelanjutan dari konferensi Colombo, dimana negara-negara sponsor akan mengevaluasi hasil penjajagan Indonesia dalam mempersiapkan KAA.
Hal-hal yang menjadi pokok pembicaraan dalam konferensi bogor adalah tujuan konferensi, tempat konferensi, agenda pembicaran negara-negara yang akan diundang dan kesekretariatannya.



Rekomendasi yang diajukan dalam siding ini adalah:
a.       Mengadakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung dalam bulan April 1955
b.      Menetapkan kelima Negara peserta konferensi Colombo sebagai negara-negara sponsor
c.       Menetapkan 25 negara-negara Asia-Afrika yang akan diundang
d.      Menentukan tujuan Konferensi Asia-Afrika

2.2  Pelaksanaan Konferensi Asia-Afrika
Sesuai dengan rencana, Konferensi Asia-Afrika diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18-24 April 1955. Konferensi Asia-Afrika dihadiri oleh wakil-wakil dari 29 negara berikut:
a.       Negara pengundang meliputi Indonesia, India, Pakistan Sri Lanka, dan Burma (Myanmar).
b.      Negara yang diundang meliputi Filipina, Muangthai, Kampuchea, Laos, RRC, Jepang, Vietnam Utara, Vietnam Selatan, Nepal, Afghanistan, Irak, Iran, Saudi Arabia, Syria (Suriah), Yordania, Lebanon, Turki, Yaman, Mesir, Sudan, Etiopia, Liberia, Libia, Dan Pantai Emas (Gold Coast).
Tujuan diadakannya konferensi Asia Afrika antara lain:
a.       Memajukan kerja sama bangsa-bangsa di Asia dan Afrika dalam bidang ekonomi dan kebudayaan.
b.      Memberantas diskriminasi ras dan kolonialisme
c.       Memperbesar peranan bangsa Asia dan Afrika di dunia dan ikut serta mengusahakan perdamaian dunia.
Konferensi setelah membicarakan beberapa masalah yang menyangkut kepentingan negara-negara Asia Afrika khusnya dan dunia pada umunya, segera mengambil beberapa keputusan penting, antara lain:
a.       Memajukan kerja sama bangsa-bangsa Asia Afrika di bidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
b.      Menuntut kemerdekaan bagi Aljazair, Tunisia, Dan Maroko.
c.       Mendukung tutntutan Indonesia atas Irian Barat dan tuntutan yaman atas Aden.
d.      Menentang deskriminasi dan kolonialisme dalam segala bentuk.
e.       Aktif mengusahakan perdamaian dunia.
Selain menetapkan keputusan tersebut, konferensi juga mengajak setiap bangsa di dunia untuk menjalankan prinsip bersama berikut:
a.       Menghormati hak-hak dasar manusia, tujuan, serta asa yang termuat dalam piagam PBB.
b.      Menghormati kedaulatan dan integritas territorial semua bangsa.
c.       Mengakui persamaan ras dan persamaan semua bangsa baik bangsa besar maupun bangsa kecil.
d.      Tidak melakukan intervensi atau ikut campur tangan dalam persoalan dalam negeri negara lain.
e.       Menghormati hak-hak tiap bangsa untuk mempertahankan diri baik sendirian maupun secara kolektif sesuai dengan piagam PBB.
f.       1) tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus salah satu negara besar; 2) tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.
g.      Tidak melakukan tindakan atau ancaman agresi ataupun penggunanan kekerasan terhadap integritas territorial atau kemerdekaan politik suatu negara.
h.      Menyelesaikan segala perselisihan internasional secara damai sesuai dengan piagam PBB.
i.        Mengajukan kepentingan bersama dan kerja sama internasional.
j.        Menghormati hukum dan kewajiban internasional lainnya.
Kesepuluh prinsip yang dinyatakan dalam Konferensi Asia Afrika itu dikenal dengan nama Dasasila Bandung atau Bandung Declaration.
2.3  Tujuan Konferensi Asia-Afrika
a.       Mengembangkan saling pengertian dan kerja sama antar bangsa-bangsa Asia-Afrika, serta untuk menjajagi dan melanjutkan kepentingan timbal balik maupun kepentingan bersama.
b.      Meninjau masalah-masalah hubungan sosial, ekonomi, dan kebudayaan dalam hubungannya dengan negara-negara peserta
c.       Mempertimbangkan masalah-masalah mengenai kepentingan khusus dari bangsa-bangsa Asia-Afrika seperti yang menyangkut kedaulatan nasional, rasionalisme, dan kolonialisme.
d.      Meninjau kedudukan asia-afrika serta rakyatnya, serta memberikan sumbangan untuk meningkatkan perdamaian dan kerja sama internasional
 
2.4  Pokok-Pokok Agenda Asia-Afrika
a.       Kerja sama ekonomi;
b.      Kerja sama budaya;
c.       Hak-hak asasi manusia dan hak menentukan nasib sendiri;
d.      Masalah kolonialisme, imprealisme seperti belanda di Irian Jaya (Papua), Prancis Di Maroko, Aljazair dan Tunisia.
e.       Masalah perdamaian dunia dan kerja sama internasional (termasuk di dalamnya beberapa aspek tentang PBB, soal hidup berdampingan, masalah Indocina, Aden dan masalah perlucutan senjata).
  
2.5  Negara-Negara Yang Hadir Dalam Konferensi Asia-Afrika
Negara-negara yang hadir dalam KAA adalah:
1.      Indonesia
2.      India
3.      Birma (Myanmar)
4.      Pakistan
5.      Srilangka
6.      Afganistan
7.      Kamboja (Kampuchea)
8.      Republic Rakyat Cina
9.      Mesir
10.  Ethiopia
11.  Ghana (Pantai Emas)
12.  Iran
13.  Irak
14.  Jepang
15.  Yordania
16.  Laos
17.  Libanon
18.  Liberia
19.  Libia
20.  Nepal
21.  Filipina
22.  Saudi Arabia
23.  Sudan
24.  Syiria
25.  Muang Thai
26.  Turki
27.  Vietnam Utara
28.  Vietnam Selatan
29.  Yaman

Dalam KAA ini negera-negara peserta terdiri dari 3 kelompok pandangan politiknya yang berbeda, yaitu kelompok yang Pro Barat, seperti Filiphina, Muang Thai, Pakistan, Iran Dan Turki; Kelompok yang beraliran Komunis yaitu RRC dan Vietnam Utara; dan kelompok yang Netral seperti India, Birma, Srilangka, dan Indonesia serta ada juga yang belum menampakan pandangan politiknya.

2.6  Hasil-Hasil Konferensi Asia-Afrika
Konferensi asia afrika menghasilkan beberapa keputusan yang disepakati para peserta sebagai berikut:
a.       Kerja sama ekonomi, antara lain mengusahakan kemajuan ekonomi, memajukan perdagangan, saling memberikan bantuan teknik, dan mendirikan bank-bank.
b.      Kerja sama kebudayaan, antara lain memajukan kerja sama kebudayaan sebagai jalan terpenting untuk mendapatkan pengertian antara bangsa-bangsa asia-afrika, memajukan pendidikan dan pengajaran dengan pertukaran pelajar, pelatih dan guru.
c.       Masalah hak asasi manusia, yakni menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia seperti tercantum dalam piagam PBB serta menentang ras deskriminasi.
d.      Masalah bangsa-bangsa yang belum merdeka, yakni menentang adanya imperialisme dan menuntut kemerdekaan bagi rakyat Aljazair, Maroko, dan Tunisia.
e.       Masalah-masalah lain, yakni mengakui hak-hak Bangsa Arab di Palestina dan menuntut soal Palestina diselesaikan secara damai, menuntut kembalinya wilayah Irian Barat (Papua) kepada Indonesia serta menuntut hak wilayah Aden bagi Yaman.
f.       Mengusahakan perdamaian dan kerja sama di dunia dengan cara berikut:
1)      Mendesak PBB untuk menerima negara-negara yang telah memenuhi persyaratan yakni Kamboja, Srilangka, Jepang, Yordania, Laos, Libya, Nepal, dan Vietnam.
2)      Mengusulkan supaya diadakannya pelarangan atas pembuatan, percobaan, dan penggunaan senjata nuklir.
3)      Mengusulkan adanya kerja sama semua negara di seluruh dunia atas dasar menghormati hak-hak manusia.
g.      Pernyataan mengenai usaha memajukan perdamaian dan kerja sama di dunia.




2.7  Pengaruh Konferensi Asia-Afrika
Konferensi Asia-Afrika ditutup secara resmi pada tanggal 24 April 1955. Para utusan kembali ke negaranya masing-masing untuk memperjuangkan hasil-hasil konferensi secara bersama-sama. Konferensi asia-afrika membawa pengaruh atau akibat penting, misalnya:
a.       Berkurangnya ketegangan dan bahaya pecahnya peperangan yang bersumber dari persengketaan masalah Taiwan antara RRC dengan Amerika Serikat.
b.      Perjuangan bangsa-bangsa Asia-Afrika untuk mencapai kemerdekaan semakin meningkat. Hal ini tampak dengan meningkatnya jumlah negara-negara Asia-Afrika yang merdeka setelah tahun1955.
c.       Politik luar negeri bebas aktif yang dijalankan Indonesia, India, Birma, dan Srilangka mulai diikuti negara-negara lain ynag tidak masuk Blok Barat maupun Blok Timur.
2.8  Peranan Indonesia dalam Konferensi Asia-Afrika
a.       Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Pancanegara II yang berlangsung tanggal 28-29 Desember 1954 di Bogor (Jawa Barat).
b.      Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika yang berlangsung pada tanggal 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka Bandung (Jawa Barat).
Dalam konferensi ini beberapa tokoh Indonesia menduduki peranan penting diantaranya adalah:
Ketua Konferensi : Mr. Ali Sastroamidjoyo, Sekretaris Jenderal Konferensi : Ruslan Abdulgani, Ketua Komite Kebudayaan: Mr. Muh. Yamin, Dan Ketua Komite Ekonomi : Prof. Ir. Roseno

1 komentar:

  1. What is the casino? - SEPT
    The septcasino.com best jancasino.com casino online is the One of the main reasons septcasino why people are spending money on a herzamanindir game is novcasino by having a few options. One of the reasons

    BalasHapus